Cerita Rakyat Asal Usul Sendhang Sani Berbahasa Jawa. Sunan Kalijaga lan Ki Rangga sarta para santrinipun saminuju padhepokan. Sunan Muria. Sanajan dunungipun tebih, Sunan Kalijaga kados boten nandhang raos kesel. “Kaya wis tekan Kadipaten Pati Pesantenan, sedhela maneh tekan Padhepokan Muria,” ngendikanipun Sunan Kalijaga dhumateng murid
Pangkur bisa disamakan dengan kata mungkur yang artinya ‘undur diri’. Tembang pangkur menggambarkan manusia yang sudah tua dan sudah mulai banyak kemunduran dalam fisiknya. Badannya mulai lemah dan tidak sekuat pada saat usia muda. Tembang pangkur sering digunakan oleh orang Jawa sebagai pitutur (nasehat) yang disampaikan dengan kasih sayang.
Tembang pangkur sendiri memiliki arti “empat belahan” yang merujuk pada jumlah bait yang ada dalam suatu tembang. 2. Tembang pangkur memiliki nuansa yang khas karena menggunakan skala pentatonik alias lima nada dalam setiap nada terdapat hikmah dan makna yang terkandung di dalamnya. 3.
Pupuh dalam tembang itu berselang-seling, misalnya ada yang teratur dan ada yang tidak teratur. Contoh pupuh yang teratur: Durma – Pangkur – Durma – Pangkur, dan seterusnya; Durma – Pangkur--- Sinom – Durma – Pangkur – Sinom dan seterusnya.
Dalam pentas pewayangan pathet memberikan tanda waktu dan adegan yang sedang berlangsung. Pembatasan nada beserta pengaturannya mengandung makna filosofis dalam budaya Jawa terutama dalam pementasan wayang. Dalam pertunjukan wayang di Surakarta secara umum dikenal tiga pathet yaitu, nem, sanga, dan manyura.
Laras slendro secara umum memiliki jangkah, nada yang sama, sedangkan laras pelog memiliki jangkah nada lebar dan pendek. Laras adalah rangkaian nada-nada imaginer yang terdapat dalam angan pelaras. Baca juga: Sejarah, Fungsi, dan Jumlah Alat Gamelan Jawa. Nada-nada tersebut selanjutnya diolah sedemikian rupa untuk kemudian dituangkan pada
c6omq9I.
arti tembang pangkur dalam bahasa jawa