ProporsionalIntegral (PI) untuk meregulasi temperatur. Sensor temperatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pasteurization is a heating process that occurs in the product below the boiling point to kill the bacteria to maintain the Mikrokontroler Atmega8535 Untuk Pengaturan Suhu Pada Alat Pengering Kertas. Semarang Halharus diperhatikan dalam proses boiling adalah : Jenis bahan yang direbus Waktu pemasakan Jenis cairan perebus Alat yang digunakan d. Blanching Adalah mencelupkan bahan makanan dalam air mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air ( water blanching ) ataupun minyak ( oil blanching ) Blanching bertujuan untuk : 4 Radiasi surya memegang peranan penting dari berbagai sumber energy lain yang dimanfaatkan manusia. 5. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari Campbell Stokes.\ 5.2 Saran Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Siapkanperalatan dan bahan sebelum memasak. Aktivitas untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menakar semua alat dan bahan yang dibutuhkan dinamakan "mise en place" oleh para koki profesional, dan dianggap sangat penting agar memasak menjadi efisien."Mise en place" harus sudah siap dan berada di dekat Anda sebelum kompor dihidupkan.Kecuali disebut lain di Translationsin context of "ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHUBUNGKAN" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHUBUNGKAN" - indonesian-english translations and search engine for PeralatanLaboratorium yang disedaian PELITA DWI ASA mencakup peralatan-peralatan dasar untuk Laboratorium, seperti Beaker (Gelas Kimia), Test Tube, Gelas ukur (Measuring Cylinder), Buret, Erlenmeyer, Pipet, Boiling Flask, Mortal, Pestle, dll. KVs4fS5. Fungsi Boiling Flask – Boiling Flask atau yang lebih dikenal Labu Didih ini adalah sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas glass ware yang berbentuk seperti labu dengan berbagai macam jenis leher, mulai dari single track, double track hingga triple track. Macam bentuknya juga berfariasi mulai dari yang bundar hingga rund buttom digunakan untuk memanaskan bahan dan ada juga rata flat buttom digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya digunakan sebagai sampel dengan menggunakan sebuah pipet untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. Pemakaian Boiling Flask atau Labu didih sangat banyak dipergunakan dalam laboratorium sebagai alat pendeteksi larutan zat kimia yang akan ini termasuk alat yang praktis dibanding alat pelarut zat lainnya, bentuknya yang kecil dan mudah disimpan. Perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L ini sangat diperlukan dalam mekanisme laboratorium dikalangan masyarakat luas. Boiling Flask atau Labu didih ini biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan, diantaranya Zat terlarut ditimbang untuk diteliti ke dalam sebuah labu volumetri labu ukur Lalu ditambahkan air suling. Campuran digoyang melingkar dikocok untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan airdengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam tercampur. Fungsi dari langkah diatas adalah untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang flask ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan larutan zat. Jika Anda membutuhkan Alat Glassware dan alar laboratorium lainnya silahkan hubungi kami disini Office Inten II Duren Sawit Jakarta Timur Telp 021-8690-6782 Fax 021-8690-6781 Phone 0816-1740-8900 Email sales Tags Alat – Alat Biologi, Gold Meter, Fungsi Desikator, Fungsi Moisture Meter, Desiccator Auto Dry, Dissolved Oxygen Meter, Oven Binder, Fungsi Densimeter, Fungsi MED-01 Medical Packaging Tester labthink, Larutan Buffer, Fungsi Incubator, Gold Tester, Timbangan Laboratorium, Preparat Mikroskop, Quick Digital Gauge, Laquatin water quality checker, Fungsi Autoclave, Thermohygrometer, Auto tensile tester, Laboratory spatula, Amonium Asetat, PH Meter, Water Bath, Water Vapor Rate, Thickness Tester, Climatic Chamber, Apa itu Piknometer, Pengukuran Air Permeabilitas Uap, Cara menggunakan Oven Binder Fungsi boiler serta komponen utamanya seharusnya patut untuk kita ketahui, terlebih bagi yang sedang bekerja pada pabrik-pabrik yang menggunakan alat ini. Pada dasarnya, peralatan industri memang tidak ada habisnya untuk dibahas, setelah pada artikel sebelumnya kita telah diulas mengenai berbagai macam alat industri seperti pompa, evaporator, desalter, kondensor dan sebagainya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai boiler karena alat ini merupakan salah satu alat yang umum digunakan pada kilang minyak maupun di pabrik-pabrik saja Anda pernah mendengar nama alat ini, tetapi mungkin belum mengerti apa yang dimaksud dengan boiler, fungsi boiler dan komponen-komponen utamanya. Untuk memahami hal tersebut, silahkan baca ulasannya di bawah. Pabrik yang menggunakan boiler sumber Fungsi Boiler dan Komponen Utamanya Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam uap air yang memiliki temperatur tinggi. Dari pengertian tersebut berarti kita dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam uap yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak. Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari berbagai komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan perannya. Boiler juga tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya masing-masing. Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada boiler, yaitu 1. Tungku Pengapian Furnace Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya. Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air. Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air. Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung dari sumber panas yang diterima oleh tube pipa, sedangkan pada ruang kedua yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami penurunan panas secara berlebihan. 2. Steam Drum Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh saturated steam beserta air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap. 3. Superheater Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain. 4. Air Heater Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna. Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu udara normal suhu luar yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater, suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya karena uap air dapat menganggu proses pembakaran. 5. Dust Collector Pengumpul Abu Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir. 6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF Induced Draft Fan melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi dari dalam tungku. 7. Safety Valve Katup pengaman Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5 kg per cm kuadrat. 8. Gelas Penduga Sight Glass Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca. 9. Pembuangan Air Ketel Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang telah ditentukan. Baca Juga Jenis-jenis Boiler Berdasarkan Cara Kerjanya Sekian pembahasan kita tentang fungsi boiler serta komponen utamanya, semoga bermanfaat bagi pembaca terutama yang memiliki aktivitas di bidang industri maupun bagi yang sedang menuntut ilmu. Tentunya artikel ini masih memiliki banyak kekurangan, jadi harap dimaklumi. Marilah kita belajar bersama, Terimakasih! Ilustrasi teknik memasak boiling, sumber foto Michal Balog by banyak teknik memasak yang bisa dipraktikkan saat di dapur. Salah satu metode yang bisa dilakukan yaitu teknik memasak termasuk salah satu teknik memasak basah. Pengertian teknik memasak basah merupakan suatu metode membuat makanan dengan menggunakan cairan, entah itu air, susu, kaldu, santan, dan lain sebagainya. Boiling juga sering disebut dengan merebus oleh masyarakat buku Ilmu Boga Dasar Pengolahan Makanan oleh Noviani 2021, teknik ini termasuk metode memasak yang paling mudah karena hanya dengan merendam bahan makanan di dalam cairan mendidih, makanan bisa matang dan jenis makanan yang menggunakan teknik memasak ini di antaranya yaitu ubi, sayur, singkong, kentang, wortel, dan mi Teknik Memasak Boiling dan Cara PraktiknyaApa yang dimaksud dengan teknik memasak boiling? Foto UnsplashDalam mempraktikkan teknik memasak boiling, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa cara mempraktikkan teknik memasak boiling, yaitu1. Air harus lebih banyak dari makananDalam mempraktikkan teknik memasak ini, yang perlu diperhatikan adalah cairan yang digunakan harus lebih banyak dibandingkan bahan makanan yang akan Perhatikan temperaturCara memasak boiling yang berikutnya yaitu dengan memperhatikan temperatur atau besar kecilnya api. Temperatur yang perlu digunakan untuk membuat air mendidih yakni sekitar Perhatikan jenis bahan makananSelanjutnya, apa lagi yang perlu diperhatikan saat menerapkan proses memasak ini? Prinsip yang perlu diperhatikan lainnya yaitu jenis bahan masakan karena hal ini sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu memasak sangat penting karena hak ini dapat memengaruhi seberapa banyak gizi yang terkandung atau justru terbuang akibat perebusan Memasak dengan BoilingTahap memasak dengan menggunakan boiling. Foto UnsplashMemasak dengan teknik boiling terdiri dari tiga langkah, yaitu nucleate, transition, dan film boiling. Adapun penjelasannya, yaitu1. Nucleate boilingNucleate boiling adalah cara perebusan yang diawal dan mulai muncul gelembung air di Film boilingFilm boiling adalah sepanjang proses perebusan yang ditandai dengan penguapan, lalu sumber panas akan berhenti secara Transition boilingTransition boiling adalah tahap perebusan yang tidak konstan yang terjadi karena temperatur perebusan diganti antara temperatur maksimal dan Teknik MemasakFrying jadi salah satu macam-macam teknik memasak. Foto UnsplashSelain boiling, ada banyak teknik memasak lainnya yang sebaiknya dikuasai, mulai dari blanching, steaming, frying, dan lain sebagainya. Setiap teknik memasak ini memiliki langkah-langkahnya tersendiri dan perlu disesuaikan dengan makanan yang akan macam-macam teknik memasak selain boiling yang dapat BlanchingMenurut The Spurce Eats, blanching adalah teknik memasak yang dilakukan dengan cara merebus sayuran atau buah ke dalam air yang mendidih dalam waktu yang cepat. Tidak hanya itu, blanching sering digunakan dalam proses persiapan bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan SteamingSteaming bisa disebut juga dengan mengukus. Teknik memasak ini bertujuan untuk menyajikan makanan matang tanpa melibatkan minyak yang banyak. Itu sebabnya, teknik steaming dianggap lebih sehat karena dapat menjaga kadar nutrisi bahan makanan tetap BraisingBraising adalah teknik memasak yang dilakukan dengan cara merebus bahan makanan dengan menggunakan sedikit cairan, kemudian tutup panci dan kecilkan api secara SimmeringMirip dengan boiling, simmering adalah teknik memasak dengan cara merebus, tapi dengan suhu yang dijaga agar tetap stabil di bawah 100 derajat celsius dan di atas suhu PoachingIstilah selanjutnya adalah poaching, yaitu teknik merebus dengan volume air yang tidak terlalu penuh hanya setinggi makanan yang direbus. Dibandingkan simmering, poaching membutuhkan suhu yang lebih rendah yakni 92-96 derajat Pressure cookingPressure cooking adalah proses memasak nasi atau makanan di dalam uap bertekanan tinggi yang menggunakan medium air dalam wadah tertutup. Tekanan tinggi memungkinkan suhu memasak mencapai lebih dari 100 derajat StewingMelansir Gjenvick-Gjønvik Archives, stewing adalah teknik memasak dengan cairan dalam jumlah sedikit dan menggunakan potongan kecil bahan Deep fryingDeep frying adalah metode penggorengan dengan menggunakan minyak goreng yang banyak dan panas, sehingga bahan pangan yang digoreng terendam seluruhnya. Tujuan dari proses memasak ini adalah menciptakan tekstur renyah di bagian luar, tapi lembut di SauteingSauteing adalah teknik memasak atau menggoreng dengan sedikit minyak. Alat memasak yang biasanya digunakan adalah wajan datar atau wok. Idealnya, wajan dan minyak perlu berada di suhu panas agar proses memasaknya menjadi lebih Stir fryingStir frying adalah teknik memasak yang berasal dari China. Teknik stir frying ini menggunakan minyak yang lebih banyak, tetapi tidak membuat bahan makanan terendam. Cara memasaknya, yaitu dengan diaduk-aduk dalam waktu yang Shallow fryingShallow frying adalah teknik memasak yang di mana bahan makanan akan dimasak menggunakan media minyak dalam jumlah sedang dan menggunakan pan fry di atas api yang Pan fryingPan frying adalah teknik mengolah bahan makanan dengan menggunakan minyak goreng, tapi minyak yang digunakan semakin sedikit. Teknik ini bertujuan untuk menjaga kelembapan makanan BakingBaking adalah teknik memasak dengan cara memanggang. Teknik baking umumnya digunakan untuk membuat makanan dengan hasil tekstur yang lebih renyah dan warnanya lebih GrillingTeknik memasak selanjutnya adalah grilling. Perlu diketahui, grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api. Nantinya, bahan makanan akan langsung bersentuhan dengan api, seperti berapa api, arang atau api RoastingRoasting adalah sistem memasak dengan memakai panas kering, dari nyala api yang terbuka, oven, atau sumber panas yang lain. Namun perlu diingat, roasting dengan pemanasan kering dalam oven dikenal dengan istilah baking. Boiling adalah salah satu dari banyaknya teknik memasak yang kita ketahui. Berbicara soal masakan, tentunya buat kamu yang ingin berkarir di bidang kuliner khususnya sebagai chef wajib baca sampai habis artikel ini. Dalam tulisan Tugas Chef dan Mitos Keliru Soal Chef, kita sudah membahas tentang bagaimana menjadi chef dan mitos-mitos keliru didalamnya. Bekerja di kitchen tidak akan jauh-jauh dari masak memasak. Nah tulisan kali ini akan mengulas beberapa teknik memasak yang sudah dirangkum dari berbagai sumber. Apa aja? Yuk simak selengkapnya di artikel berikut ini! Daftar ISI1. Boiling rebus2. Blanching blansir3. Steaming mengukus4. Braising merebus dalam cairan sedikit5. Simmering merebus dengan titik bawah api kecil6. Poaching merebus di bawah titik didih 80oC-90oC7. Pressure Cooking8. Stewing menggulai9. Frying10. Deep Frying11. Sauteing12. Stir frying13. Shallow Frying14. Pan Frying15. Baking16. Grilling17. Roasting 1. Boiling rebus Boiling adalah teknik memasak bahan makanan dalam cairan sampai titik didih mencapai 100oC. Cairan yang dipakai bisa berupa air, kaldu, santan atau susu. Merebus berlangsung dalam tiga step yakni nucleate, transition, dan film boiling sesuai temperatur perebusan yang bertingkat dari temperatur panas yang rendah sampai temperatur panas tinggi. Nucleate boiling adalah karakteristik perebusan yang baru dimulai serta mulai terlihat gelembung air di boiling adalah proses yang terjadi sepanjang proses perebusan mengalami penguapan, selanjutnya sumber panas distop secara tiba-tiba. Susunan uap yang ada di permukaan cairan diberi nama film boiling adalah perebusan yang tidak konstan, ini timbul karena temperatur perebusan diubah di antara temperatur maksimal nucleation dan minimun film boiling. Beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan saat lakukan teknik boiling 1. Cairan harus mendidih tujuan utama teknik boiling adalah merebus, supaya bahan makanan yang terebus betul-betul matang dan bersih jadi harus menggunakan cairan yang sudah mendidih untuk hasil maksimal. 2. Alat rebus sesuai jumlah bahan makanan Memasak supaya lebih efisien dan efektif oleh karena itu gunakan alat seperlunya sesuai keperluan memasak. 3. Alat perebus harus ditutup supaya mengehemat energi Ini pemikiran simpel, bila sedang merebus suatu hal memang seharusnya alat perebus ditutup dengan tujuan bahan yang direbus cepat mendidih. Lebih menghemat waktu, bahan untuk merebus. 4. Buih permukaan hasil dari rebus harus dibuang Buih merupakan hasil rebus dari bahan makan tersebut. Nah, yang ada dipermukaan, perlu dibuang karena itu bisa saja sejumlah hal seperti kuman yang menguap dari hasil rebusan. Ini tentu mempengaruhi kualitas makanan. 2. Blanching blansir Blanching adalah teknik memasak dengan merebus sayuran atau buah ke dalam air yang sudah mendidih secara cepat. Blanching kerap dipakai pada proses persiapan preparing bahan makanan sayur atau buah yang akan diproses lebih lanjut menjadi makanan lain. Bahan makanan yang diblanch ditempatkan ke air mendidih sepanjang 1-2 menit. 3. Steaming mengukus Steaming adalah teknik mengolah bahan makanan dengan uap air mendidih. Steam adalah proses memasak lembap/basah, dengan panas dari uap air atau dikenal dengan istilah mengukus. Alat pengukus steamer terbagi dalam beberapa panci yang diatur ke atas secara berlapis-lapis. Panci paling bawah berisi air, panci yang disusun di atasnya berlubang untuk memberikan peluang uap air masuk lewat beberapa lubang tersebut 4. Braising merebus dalam cairan sedikit Braising berasal dari bahasa Perancis braiser’ artinya teknik memasak dengan pemanasan lembab/basah moist heat. Step awalnya, proses pengolahan dengan teknik ini diawali dengan memakar searing atau memanggang roasting bahan makanan sampai permukaan atasnya berwarna coklat. Kemudian, diberi cairan selanjutnya diolah dengan temperatur rendah di panci tertutup direbus atau diober dalam pan yang tertutup. 5. Simmering merebus dengan titik bawah api kecil Simmering adalah teknik mengolah makanan dalam cairan panas yang dijaga di titik didih air yakni rata-rata pada temperatur 100oC 2120F. Untuk menjaga temperatur air tetap berada di status stabil, kecilkan api di saat gelembung air mulai terjadi pada awal air akan mendidih. Awalnya simmering bisa dimulai pada temperatur sekitaran 90oC. Simmering tergolong teknik boiling, tapi api yang dipakai untuk merebus kecil dan baik karena proses mengolah yang berjalan semakin lama. Biasanya Simmering Diperlukan dalam proses memasak kaldum bakso, sayur dan lauk pauk. 6. Poaching merebus di bawah titik didih 80oC-90oC Poaching ada di antara simmering dan boiling yaitu proses merebus bahan makanan yang dilaksanakan dengan perlahan-lahan. Api yang dipakai untuk teknik ini berpanas sedang, maka dari itu gelembung air perebus kecil-kecil. Teknik mengolah bahan makanan dalam bahan cair dengan api yang kecil 92oC-96oC. Dengan jumlah yang tidak banyak atau hanya menutupi bahan makanan yang direbus. 7. Pressure Cooking Merupakan sistem memasak di dalam panci yang ditutup rapat dan terkunci hingga tidak ada udara atau cairan yang bisa keluar. Titik didih air meningkat bersamaan dengan kenaikan penekanan udara di panci. Penekanan memenuhi ruangan alat perebus sampai panas melewati titik didih 100oC. 8. Stewing menggulai Teknik pemrosesan bahan makanan padat yang diolah di air atau berbasiskan cairan. Hampir sama dengan simmering dan dihidangkan tanpa dikeringkan. Stewing adalah memproses makanan dengan cairan berbumbu, memakai api sedang dan kerap diaduk-aduk. Cairan yang dapat dipakai yakni susu, santan, dan kaldu. 9. Frying Metode mengolah makanan dalam minyak atau lemak. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan menggoreng. Secara kimiawi, minyak dan lemak adalah sama, bedanya berada di titik leleh. Temperatur penggorengan yang bagus yakni 175oC-190oC. Bergantung pada kekentalan dan type makanan yang dimasak. 10. Deep Frying Merupakan sistem mengolah bahan makanan dengan memakai minyak yang banyak, hingga bahan makanan itu betul-betul terendam minyak. Deep frying dikelompokkan ke metode memasak kering, karena tidak ada air yang dipakai pada proses mengolah itu. Sistem ini dipakai untuk memperoleh hasil penggorengan yang maksimal. 11. Sauteing Sauteing adalah sistem mengolah makanan dengan memakai sedikit minyak atau lemak. Tipe minyak atau lemak yang bisa dipakai pada proses sauteing yakni minyak zaitun, margarin, dll. 12. Stir frying Sistem menggoreng cepat pada suhu yang sangat tinggi. Memakai sedikit minyak dengan alat wajan yang cukup dalam. Istilah stir menunjukkan jika makanan harus distir digerakkan atau dibalik-balik terus-menerus untuk menahan makanan itu gosong. 13. Shallow Frying Shallow frying merupakan sistem memasak makanan dengan jumlah sedikit, dengan lemak atau minyak yang dipanaskan lebih dulu dalam pan dangkal shallow pan atau ceper. Jumlah lemak yang dipakai untuk menggoreng cuma sedikit yakni bisa memendam sekitaran 1/3 sisi makanan yang dimasak. 14. Pan Frying Tergolong teknik mengolah dengan memakai minyak goreng, tapi minyak yang dipakai semakin sedikit dibanding deep frying. Istilah ini lebih pas diaplikasikan pada teknik menggoreng yang memakai pan pan penggoreng. Sistem ini memakai penghantar panas sedang, mempunyai tujuan untuk menjaga kelembapan makanan. 15. Baking Teknik mengolah makanan dengan panas kering oleh konveksi penghantar uap udara panas dalam oven. Beberapa oven lokal memakai dua komponen pemanas, yakni satu ada di bawah untuk baking dan satu ada di atas untuk broiling. Energi panas dalam oven tidak sentuh makanan langsung, tetapi lewat udara panas yang disalurkan dari celah-celah oven. 16. Grilling Sistem mengolah makanan yang mengikutsertakan panas langsung. Sumber panas yang umum dipakai yakni arang kayu, listrik, dan gas. 17. Roasting Merupakan sistem memasak dengan memakai panas kering, dari nyala api yang terbuka, oven, atau sumber panas yang lain. Roasting dengan pemanasan kering dalam oven diberi nama baking. Demikianlan apa yang dimaksud dengan Boiling, dan teknik-teknik memasak lainnya. Semoga bermanfaat. Boiling Flask atau yang lebih dikenal Labu Didih ini adalah sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas glass ware yang berbentuk seperti labu dengan berbagai macam jenis leher, mulai dari single track, double track hingga triple track. Macam bentuknya juga berfariasi mulai dari yang bundar hingga rund buttom digunakan untuk memanaskan bahan dan ada juga rata flat buttom digunakan untuk memanaskan bahan dapat juga di gunakan untuk menyimpan bahan karena saat diletakan di meja, posisinya akan lebih stabil. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya digunakan sebagai sampel dengan menggunakan sebuah pipet untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.Pemakaian Boiling Flask atau Labu didih sangat banyak dipergunakan dalam laboratorium sebagai alat pendeteksi larutan zat kimia yang akan ini termasuk alat yang praktis dibanding alat pelarut zat lainnya, bentuknya yang kecil dan mudah disimpan. Perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L ini sangat diperlukan dalam mekanisme laboratorium dikalangan masyarakat luas. Boiling Flask atau Labu didih ini biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan, diantaranya Zat terlarut ditimbang untuk diteliti ke dalam sebuah labu volumetri labu ukur Lalu ditambahkan air suling. Campuran digoyang melingkar dikocok untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan airdengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam tercampur. Fungsi dari langkah diatas adalah untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang flask ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan larutan zat. Jika Anda membutuhkan Alat Glassware dan alar laboratorium lainnya silahkan hubungi kami disini Office Inten II Duren Sawit Jakarta Timur Telp 021-8690-6782 Fax 021-8690-6781 Phone 0816-1740-8900 Email sales Tags Alat - Alat Biologi, Gold Meter, Fungsi Desikator, Fungsi Moisture Meter, Desiccator Auto Dry, Dissolved Oxygen Meter, Oven Binder, Fungsi Densimeter, Fungsi MED-01 Medical Packaging Tester labthink, Larutan Buffer, Fungsi Incubator, Gold Tester, Timbangan Laboratorium, Preparat Mikroskop, Quick Digital Gauge, laquatin water quality checker, Fungsi Autoclave, Thermohygrometer, Auto tensile tester, Laboratory spatula, Amonium Asetat, PH Meter, Water Bath, Water Vapor Rate, Thickness Tester, Climatic Chamber, Apa itu Piknometer, Pengukuran Air Permeabilitas Uap, Cara menggunakan Oven Binder

alat yang digunakan untuk boiling