Sukabingung memilih kalimat atau kata kata promosi HP yang menarik? Cobain deh pakai kalimat promosi di artikel ini. Spesial diskon 17% untuk pembelian Samsung dari gerai Erafone Palembang. Dapatkan extra cashback hingga Rp938.000. Kejutan bulan September, Galaxy A46 Memory 256GB RAM 4GB. Kapasitas baterai hingga 4587mAh. ©2022 - Wong RuteFeeder LRT Palembang, Sementara Ini Baru Ada 2 Trayek, Lintasi Kawasan Pinggiran Kota 12 jam lalu Link MP3 DJ Tiktok 2022 DJ Tiara, Joko Tingkir, Pak Wong Wong dan DJ Pak Pong Viral Terbaru Wongrumah = istri/suami. Y. Yai / yek = kakek. Yasi = sah. Kamus bahasa Palembang tersebut berdasarkan bahasa sehari-hari saya 😅😅. Tulisan yang bercetak miring dan tebal adalah kosakata yang asing dan bahkan tidak pernah saya dengar atau pernah dengar akan tetapi tidak tahu artinya 🤨🤔 tapi jika artinya yang bercetak miring dan Tidakhanya kata sikok bagi duo, namun ada sejumlah kata-kata khas Palembang yang kemudian dipertanyakan netizen. Baca juga: LINK NONTON Live Streaming Borneo FC vs PSM Makassar Piala Presiden 2022, "Rato2 yg komen wong Palembang Galo," tulis netizen. Lirik lagu yang dinyanyikan ini dinilai Seniman Palembang, Ali Goik sebagai lagu biasa Sebuahkata sandi akan dikirimkan ke email Anda. Beranda travel Kambang Iwak, Taman Kota Wong Palembang. Kambang Iwak, Taman Kota Wong Palembang. Author. Deddy Huang. Date. Februari 2, 2014. Category. travel. Bagikan. Facebook. Twitter. Pinterest. WhatsApp. Kambang Iwak (red: ikan) daerah yang tidak asing bagi warga Palembang. Berada di kawasan WongPalembang lebih menyukai bebaso Palembang untuk menyindir dan menghibahi seseorang. Namun kalau pengucapannya dengan intonasi datar, maka sifatnya hanya lucu-lucuan saja. Molzania telah membuat rangkuman kata-kata dalam Bahasa Palembang yang mewakili sifat-sifat perilaku seseorang (yang buruk) yang biasa dipakai oleh orang Palembang dalam YwEcW. Apa itu wong kito galo? Indonesia memiliki banyak bahasa daerah. Mulai dari Sabang hingga ke Merauke, kamu akan menjumpai bahasa yang berbeda. Salah satunya adalah kata-kata wong kito galo. Kalau dilihat dari bahasanya, seperti bahasa Melayu ya. Namun, apa sih sebenarnya arti kata wong kito galo itu? Simak ulasannya berikut ini. Daftar Isi1 Apa Itu Wong Kito Galo – Arti Wong Kito Arti Wong Kito Laskar Wong Kito Artinya Apa? Kata wong kito galo merupakan bahasa Palembang lho. Kata-kata tersebut merupakan sebutan dari orang Palembang untuk sesamanya. Bisa dari sama-sama orang Palembang atau karena dianggap saudara. Wong sendiri berarti orang, sedangkan wong Palembang artinya adalah orang Palembang. Kito berarti kita sedangkan galo adalah semuanya. Penulisan wong itu sendiri sebenarnya adalah uwong yang berarti orang atau manusia. Namun, orang Palembang sudah terbiasa untuk memanggil satu sama lainnya dengan sebutan wong kito atau orang kita. Kata-kata tersebut dipergunakan untuk membedakan antara antara diri mereka dengan kelompok lain yang berasal dari luar Palembang lho. Namun ternyata, menurut orang Palembang asli, wong kito itu sendiri bukan sebutan untuk orang Palembang asli lho. Bisa dikatakan istilah wong kito hanya untuk sebutan bagi orang Palembang atau istilah yang muncul karena celotehan-celotehan. Walaupun begitu, kini wong kito justru identik dengan Palembang. Iya kan? Arti Wong Kito Pacak Kalau wong kito, kamu sudah tahu artinya kan ya. Nah, kalau wong kito pacak, apa kamu tahu artinya? Pacak sendiri dalam bahasa Palembang artinya bisa. Jadi, kalau digabungkan dengan kata wong kito maka bisa diartikan sebagai orang kita bisa. Kalau kata kito pacak itu sendiri dipergunakan sebagai slogan baru dari Sriwijaya FC yang merupakan klub bola asal Palembang. Pemilihan kata ini awalnya karena pelatih Rahmad Darmawan meminta anak asuhnya untuk memilih kata yang akan dipergunakan sebagai yel-yel ketika selesai berlatih. Muncul beberapa opsi. Kemudian karena sosok Mamadou Ndiaye yang kerap mengucapkan kata Pacak, membuat RD sebutan untuk Rachmad Darmawan menawarkan kata kita pacak. Setelah itu, kata-kata kito pacak terus dipergunakan dan akhirnya mendapatkan respons yang positif. Bahkan, setiap postingan Sriwijaya FC di media sosial, menggunakan hastag kitopacak. Laskar Wong Kito Artinya Apa? Laskar wong kito merupakan julukan dari Sriwijaya FC yang bermarkas di Palembang. Awalnya, Sriwijaya FC SFC didirikan di Jakarta dan nama awalnya adalah persijatim Jakarta Timur. Tim yang didirikan tahun 1976 ini kemudian berganti nama menjadi Jakarta FC saat awal 2000an. Kemudian berganti lagi menjadi Persijatim dan kemudian menjadi Persijatim Solo FC karena pindah ke Solo 2002-2004. Lalu tim ini dibeli oleh pemerintah Sumatera Selatan dan namanya diubah menjadi Sriwijaya FC. Julukan Laskar Wong Kito itu sendiri disebabkan karena Sriwijaya FC bermarkas di Palembang sehingga disebut dengan wong kito orang kita. Sedangkan laskar itu sendiri berarti prajurit. Sebutan wong kito itu sendiri semakin melekat dengan Palembang saat Sriwijaya kerap memenangkan pertandingan di liga 1 Indonesia. Padahal julukan asli dari Sriwijaya adalah Laskar Sriwijaya. Namun, di kalangan penggemar bola dan di media, Sriwijaya FC justru kerap disebut sebagai Laskar Wong Kito. Laskar Wong Kito bukan satu-satunya nama atau julukan untuk Sriwijaya FC lho. Ada sebutan lain yaitu Elang Andalas atau Elang Sumatera. Ini disebabkan karena di logo yang dipergunakan Sriwijaya FC selalu ada simbol Elang. Simbol tersebut bahkan ada di logo awal hingga logo yang dipergunakan saat ini. Itulah pengertian wong kito galo yang harus kamu ketahui. Semoga dengan ini, bisa menambah wawasan kamu ya untuk kedepannya. Wong Palembang terkenal akan logat bahasanya yang selalu disertai huruf o di akhir. Pelafalannya yang ciri khas itu membuat mudah untuk dikenali. Apo? Kemano? Ngapo? dan sebagainya. Kalau yang sudah pernah bergaul dengan wong kito pasti paham dan akrab dengan kata-kata tersebut. Hingga terkadang seringkali menimbulkan salah pengertian. Padahal tidak semua kata dalam Bahasa Palembang diakhiri dengan huruf o. Beberapa kata malah masih menggunakan bahasa Indonesia asli. Sebelum mengenal lebih jauh tentang bahasa Palembang, kita memulainya terlebih dahulu dari kalimat sapaan. Orang Palembang biasa menggunakan kalimat sapaan, umumnya kepada orang yang lebih tua. Tujuannya untuk menghormati kaum tetua. Jika seumuran cenderung lebih sering memanggil dengan nama asli. Tapi rupanya beberapa kata sapaan ternyata susah dilafalkan oleh orang di luar Palembang. Berikut beberapa sapaan khas Kota Palembang 1. Uwak Ini ditujukan untuk sapaan kepada kakak laki-laki dan perempuan dari ibu dan ayah kita. Orang Palembang mengenal tiga tingkatan penyebutan uwak ini. Uwak tertua dipanggil dengan sebutan Wakcak Uwak besak / uwak besar. Uwak yang berada di tengah-tengah dipanggil Wakcek. Sementara itu untuk uwak termuda mendapat panggilan Wakcik Uwak kecik / uwak kecil. 2. Mang dan Bik Panggilan kesayangan ini ditujukan untuk sapaan kepada om dan tante atau adik dari ibu dan ayah kita. Bisa juga panggilan kepada orang yang lebih tua dari kita. Mang panggilan untuk laki-laki, dan bik untuk perempuan. Sapaan ini juga mengenal tiga tingkatan; Mangcak dan Bicak untuk om dan tante tertua, Mangcek dan Bicek untuk om dan tante yang berada di tengah-tengah, dan Mangcik dan Bicik untuk om dan tante yang termuda. Bisa juga sapaan ini ditujukan untuk orang luar yang lebih tua dari kita. 3. Yayi, Nyai Ini merupakan panggilan untuk kakek dan nenek. Yayi panggilan untuk kakek, sedangkan nyai panggilan untuk nenek. 4. Ubak, Umek Sapaan diatas ditujukan untuk panggilan kepada ayah dan ibu kita. Ubak panggilan untuk ayah, sementara Umek panggilan untuk ibu. Kedua panggilan tersebut bisa disingkat menjadi Bak dan Mek. Namun sayangnya panggilan ini sudah sangat jarang digunakan oleh masyarakat Palembang. Umumnya sudah tergantikan dengan berbagai panggilan ayah dan ibu dalam Bahasa Indonesia. 5. Cek Orang luar Palembang sering kesulitan melafalkan kata “Cek”. Panggilan ini sebenarnya ditujukan untuk sapaan hormat kepada perempuan yang usianya sebaya dengan kita. Atau memiliki selisih umur yang tak terlalu jauh. Bisa juga sebagai sapaan untuk kakak perempuan kandung. Selain sapaan “cek”, orang Palembang juga biasa memanggil dengan sebutan “Ayuk” dan “Yukcek”. Itulah berbagai kata sapaan atau panggilan hormat ala wong Palembang. Mudah-mudahan menjadi tambahan pengetahuan bagi sobat-sobat sekalian. Jangan lupa praktekan kata-kata sapaan diatas bila berkunjung ke Palembang. Salam hangat dari Molzania. ^_^ 60,574 Views Pos terkaitRekomendasi Selimut yang Buat Kualitas Tidur Anda Meningkat, Apa Saja?Review KiriminAja, Kirim Paket Lancar Jaya50 Tahun Indonesia-Korsel, Jalin Pertukaran Budaya Lewat Kolaborasi Edukatif Masih dalam rangka ingin mengenalkan kota Palembang, Molzania mau memperbanyak postingan tentang wong plembang. Bolehlah berbangga sedikit mengenai kota kelahiran Molzania ini. Secara kota Palembang bakal mengadakan event internasional berkelas Asia tahun depan. Bangga? Pasti. Ini membuktikan bahwa Palembang bukan lagi kota yang dipandang sebelah mata. Pembangunan sedang dilakukan besar-besaran disini. Pepatah-Pepatah dan Peribahasa Wong Palembang Lama Lupakan sejenak tentang Palembang modern. Mari kita flashback sejenak. Berbicara tentang Palembang, tak asik rasanya jika tidak membicarakan kisah jaman dulu. Palembang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan melayu. Kebudayaan ini terkenal dengan kesastraannya yang mempunyai ciri khas tersendiri. Sebagaimana kesusastraan melayu, Palembang juga memiliki istilah-istilah peribahasa yang sekarang sudah mulai ditinggalkan. Berikut ini Molzania rangkum beberapa peribahasa Palembang zaman dahulu yang mungkin sudah tidak familiar lagi saat ini. Pepatah ini bersumber dari nenek Molzania yang sampai saat ini masih sering berkata-kata dengan menggunakan peribahasa ala Palembang bingen. Palembang bingen artinya Palembang tempo dulu. Tulisan ini juga dibuat sebagai pelestarian tentang sastra Palembang. Berikut peribahasa Palembang zaman dahulu 1. Mak Kapur samo Kunyit Artinya seperti kapur dan kunyit. Peribahasa ini untuk menggambarkan dua orang yang persahabatannya sangat erat. Istilah ini merupakan pengamalan dari Kapur dan kunyit yang bila dipadukan keduanya akan menghasilkan perpaduan warna yang cantik. Kapur dan KunyitSource Info-Kecantikan 2. Mak kayo Tata Catok Artinya seperti “tata catok”. Peribahasa iniuntuk menggambarkan orang pemalas. Tata catok sendiri berarti palu yang dipukulkan pada paku. Maksudnya orang pemalas biasanya tak banyak inisiatif. Harus digertak dulu, baru bekerja. Paku dan PaluSource Pixabay 3. Tikus Nandani Labu Artinya seperti tikus yang mendandani labu. Peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memperbaiki sesuatu tapi malah bertambah rusak. Tikus ialah hewan pengerat, tidak mungkin ia bisa menghias labu. Tikus dan LabuSource 4. Saro Ngawak Dako Artinya susah membawa dengkul. Peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan kehidupan seseorang yang mengalami kesulitan yang berlipat-lipat. Bisa juga untuk menggambarkan kehidupan seseorang yang sangat miskin, sehingga orang itu saking miskinnya sampai membawa dengkul sendiri pun susah. Ilustrasi Orang MiskinSource Pixabay 5. Dandang Tejerang, Kasur Terbentang Artinya dandang peralatan dapur untuk mengukus sudah disi air, dan kasur telah terbentang. Peribahasa ini untuk menggambarkan seorang wanita yang mendapat jodoh yang mapan. Hidupnya berubah menjadi serba enak. Kalau ingin memasak, dandangnya sudah siap. Kalau ingin tidur, kasur sudah tersedia. Kehidupan Wanita KayaSource Pixabay Itulah peribahasa-peribahasa khas Palembang bari. Mudah-mudahan bermanfaat bagi sobat bubblelatte yang ingin mengenal lebih dekat dengan budaya Palembang. Adakah peribahasa dengan arti yang sama seperti diatas di tempat kalian berasal? Yuk sharing di kolom komentar! Salam Hangat dari Molzania .. ^_^ 20,534 Views Pos terkaitRekomendasi Selimut yang Buat Kualitas Tidur Anda Meningkat, Apa Saja?Review KiriminAja, Kirim Paket Lancar Jaya50 Tahun Indonesia-Korsel, Jalin Pertukaran Budaya Lewat Kolaborasi Edukatif

kata kata wong palembang